Motif Umum dalam Batik Keraton Simbolisme dan Makna Mendalam
Motif umum yang digunakan dalam Batik Keraton, yang terkait dengan keraton-keraton Jawa, Indonesia, meliputi berbagai pola yang memiliki makna budaya dan filosofis yang mendalam. Motif-motif ini tidak hanya menarik secara estetika, tetapi juga melambangkan berbagai aspek filosofi Jawa, tatanan sosial, dan spiritualitas. Berikut adalah beberapa motif yang terkenal:
1. Parang
Motif Parang adalah salah satu motif tertua dan paling dihormati dalam budaya Jawa. Motif ini dicirikan oleh garis diagonal yang menyerupai pisau atau bilah, menandakan kekuatan, kekuasaan, dan otoritas. Secara historis, motif ini khusus diperuntukkan bagi keluarga kerajaan, melambangkan peran mereka sebagai pelindung dan pemimpin[1].
2. Kawung
Motif Kawung adalah desain kuno lainnya, menampilkan pola geometris lingkaran atau elips yang saling berpotongan. Motif ini dikatakan merepresentasikan buah pohon aren dan melambangkan harapan, kesuburan, dan kemurnian. Motif Kawung terkait dengan konsep kehidupan yang sempurna dan seimbang, mewujudkan cita-cita keharmonisan dan pengendalian diri[3].
3. Sidomulyo
Motif Sidomulyo berasal dari periode Kartasura Mataram dan merupakan jenis batik Keraton dari Surakarta, Jawa Tengah. "Sido" berarti "menjadi" atau "diterima," dan "mulyo" berarti "mulia." Motif ini sering dikenakan oleh pengantin pria dan wanita selama upacara pernikahan, melambangkan harapan untuk kehidupan keluarga yang sejahtera dan mulia[2].
4. Sekar Jagad
Motif Sekar Jagad dicirikan oleh polanya yang tidak teratur, menyerupai peta dunia, mencerminkan keindahan dan keragaman budaya dunia. Nama "Sekar Jagad" berasal dari kata Jawa untuk "bunga" (sekar) dan "dunia" (jagad), melambangkan penyebaran keindahan di seluruh dunia. Motif ini unik dengan desainnya yang tidak berulang, membuatnya menonjol di antara pola batik lainnya [2].
5. Batik Floral
Pola floral umum dijumpai dalam Batik Keraton, dengan bunga-bunga seperti bunga teratai, frangipani, bunga sepatu, dan lili sering digambarkan. Motif-motif ini digunakan untuk menambahkan lengkungan dan warna pada tekstil, dengan bunga teratai memiliki makna suci dalam sistem kepercayaan Hindu-Buddha[1].
Motif-motif ini, di antara yang lainnya, merupakan bagian integral dari kekayaan Batik Keraton, masing-masing membawa simbolisme dan ceritanya sendiri yang unik. Mereka mencerminkan warisan budaya, kepercayaan filosofis, dan hierarki sosial dari keraton-keraton Jawa.
Sumber
[1] https://artsandculture.google.com/story/batik-motifs/8AWxaBzS8grp9g?hl=en [2] https://en.wikipedia.org/wiki/Batik [3] https://kreatifbeats.com/2021/09/07/batik-beyond-designs-and-dragons/ [4] https://theudayaresort.com/article.php?id=2059574770 [5] https://ccsenet.org/journal/index.php/ass/article/download/36572/20558 [6] https://www.researchgate.net/publication/352839685_Batik_as_Part_of_Pop_Culture [7] https://papers.ssrn.com/sol3/papers.cfm?abstract_id=3807717 [8] https://ibatik.com.my/history-culture/batik-in-pekalongan/
Recommended reads
-
Mengenal Pesona Suku-Suku di Indonesia Menjelajahi Kekayaan Budaya Nusantara
-
Hellowayang Jendela Digital ke Kekayaan Budaya Nusantara
-
Batik Pesisir Warna-Warni Hasil Persilangan Budaya di Pesisir Jawa dan Madura
-
Sejarah Batik di Indonesia Warisan Budaya yang Kaya dan Inovatif
-
Motif Umum dalam Batik Keraton Simbolisme dan Makna Mendalam