Ajaran Toleransi di Dalam Semangkuk Hangat Soto Kudus
4 Nov 2025
Salah satu kuliner khas Kudus, yaitu soto kudus memang selalu sukses membuat siapa saja tergiur untuk mencicipinya. Lezatnya semangkuk soto dengan kuah bening, potongan daging, tauge, taburan daun seledri dan bawang putih goreng, serta dilengkapi dengan menu pendamping lainnya, siapa yang bisa menolak? Apalagi harganya juga sangat ramah di kantong.
Berbeda dengan soto pada umumnya yang menggunakan daging ayam atau sapi, soto kudus justru memakai daging kerbau. Selain unik, di dalam satu mangkuk soto kudus yang hangat ternyata juga menyimpan ajaran toleransi yang begitu menyentuh.
Dipercaya masyarakat Kudus tidak menggunakan daging sapi sebagai wujud penghormatan kepada warga yang menganut agama Hindu. Sebab dalam ajaran agama Hindu, sapi dianggap sebagai hewan yang suci.
Soto kudus tidak menggunakan daging sapi sebagai wujud penghormatan kepada agama hindu

Soto Kudus Daging Kerbau (Source: idntimes.com)
Jadi, menurut cerita yang beredar, pada saat itu Sunan Kudus sedang menyebarkan ajaran agama Islam di tanah Jawa. Saat Sunan Kudus menyebarkan agama Islam di Kudus, masih banyak masyarakat setempat yang memeluk agama Hindu.
Saat itu Sunan Kudus mengajarkan kepada warga yang memeluk agama Islam untuk menghargai agama lain, termasuk agama Hindu. Maka dari itu, Sunan Kudus melarang pengikutnya untuk menyembelih sapi agar tidak melukai hati pemeluk agama Hindu.
Sunan kudus melarang pengikutnya untuk menyembelih sapi agar tidak melukai hati pemeluk agama hindu
Sejak itu, sebagai bentuk toleransi antar umat beragama, masyarakat yang ingin mengkonsumsi daging lebih memilih menyembelih kerbau. Akhirnya budaya tersebut mempengaruhi aspek kuliner, termasuk soto kudus.
Hingga hari ini masyarakat Kudus masih tetap memegang teguh larangan Sunan Kudus untuk tidak menyembelih sapi, termasuk pada perayaan Idul Adha.
