Tato, Sebuah Identitas Suku Mentawai
4 Nov 2025
Ari Rizkiandi
Jangan heran kalau melihat sekujur tubuh pria dan wanita Mentawai berlukiskan tato. Ragam motif yang dilukis pada tubuh tentu tidak sembarangan. Tato di Mentawai memiliki motif gambar mulai dari tanah asal, status sosial, hingga seberapa hebat seorang pemburu. Sehingga, keberadaannya merupakan identitas.
Tato Mentawai adalah keseimbangan hidup, sebagaimana yang mereka yakini bahwa semua yang hidup di jagad raya memiliki roh. Maka tak heran, bentuk tumbuhan dan hewan diabadikan pada tubuh mereka.
Sebagai Identitas

Seni rajah yang mereka pakai sama sekali jauh dari kata modern. Tinta yang dipakai berasal dari arang kayu atau bekas pembakaran yang dihaluskan, lalu dicampur dengan perasan tebu. Proses selanjutnya, duri atau jarum yang telah dicelupkan pada tinta tadi ditusukkan pada lapisan kulit, membentuk rupa-rupa motif.
Mereka melukis tubuhnya mulai dari mata kaki, jari, dada rusuk, leher, hingga pipi. Tato Mentawai adalah identitas yang membedakan antara klan satu dengan lainnya. Orang-orang Mentawai juga percaya jika tato merupakan pancaran roh dari kehidupan mereka.
Dibayar dengan Seekor Babi

Semua tahapan pembuatan tato Mentawai ini tidak lepas dari peran seorang Sipatiti (seniman tatto) suku Mentawai. Pembuatan tato itu didahului rangkaian ritual dan tradisi.
Profesi Sipatiti tidak diangkat secara adat. Seorang sipatiti dipercaya karena memiliki keahlian membuat tato. Biasanya, untuk setiap satu sesi pembuatan tato, para sipatiti dibayar seekor babi atau beberapa ekor ayam


