Kue Rangi, Wafflenya Suku Betawi
18 Nov 2025
Ari Rizkiandi
Selain punya kerak telor, Jakarta juga memiliki beragam kuliner lezat lainnya. Misalnya saja kue rangi atau sagu rangi yang sudah melegenda.
Kue satu ini sudah ada sejak tahun 90an. Meski dahulu popular, kini untuk mencari kue rangi tergolong agak sulit. Biasanya yang menjajakan kue rangi adalah pedagang kaki lima. Kue rangi terbuat dari tepung sagu dan parutan kelapa.

Bentuknya mirip seperti kue pancong. Tapi perbedaanya terlatak pada ukuran kue rangi yang lebih kecil serta memiliki tekstur yang lebih garing. Nama kue rangi sendiri berasal dari singkatan digarang wangi. Sebab saat proses pembuatan tidak menggunakan minyak sama sekali, serta memakai bara api dari kayu.
1. Untuk adonan kue rangi sendiri terbuat dari campuran parutan kelapa kering dengan sagu aren. Sagu aren dipilih karena bisa menghasilkan kue dengan tekstur yang lebih kenyal sehingga lebih nikmat disantap.
2. Kemudian adonan tersebut dimasukkan ke dalam cetakan besi yang mirip cetakan pancong atau bandros. Saat digarang nantinya parutan kelapa mengeluarkan sedikit santan kental dan minyak yang bakal melarutkan sagu aren sehingga merekatkan semua bagian jadi satu.
3. Lalu arang kayu yang panas bakal mematangkan adonan dan memberikan sensasi rasa khas sendiri pada kuenya.
4. Sembari dimasak, kue ditutup selama 1 menit dan tidak perlu dibolak-balik.
5. Tidak lupa bagian atas kue dilumuri gula merah yang sebelumnya sudah dikentalkan dengan tepung kanji.
6. Setelah matang, tumpahan gula merah kembali dilumuri di atas kue rangi hingga menutupi seluruh permukaan kue.
Kue rangi paling nikmat disantap selagi panas. Sensasi lembut, garing, gurih dan kenyal serta manis semua bercampur menjadi satu. kue rangi juga bisa jadi teman yang pas dengan secangkir teh hangat tawar atau kopi pahit. Namun ada baiknya hindari memakan kue rangi saat sudah dingin karena nantinya tekstur kue akan berubah menjadi sedikit alot dan gula merah juga semakin lengket.


