Mengenal Suku Tanimbar dan kearifan lokal duan dan lolat

3 Nov 2025

Suku Tanimbar adalah sekelompok etnis atau masyarakat asal Indonesia yang mendiami Kepulauan Tanimbar di Maluku. Kata ”Tanimbar” berasal dari kata Tanempar dalam bahasa Yamdena Timur (Nustimur) atau Tnebar dalam bahasa Fordata, yang berarti ”Terdampar”.

Menurut cerita yang berlaku di masyarakat Tanimbar, mereka berasal dari suatu wilayah tertentu di belahan bumi. Namun, karena terjadinya suatu hal seperti peperangan dan bencana alam, mereka kemudian mencari wilayah baru dengan cara berlayar. Dari perjalanan yang panjang, akhirnya mereka tiba (Terdampar = Tanempar/Tnebar) di sebuah daerah di Maluku yang pada akhirnya mereka namai sebagai Kepulauan Tanimbar. 


Bahasa Daerah

Masyarakat Tanimbar menggunakan bahasa Fordata sebagai bahasa sehari-hari, namun sebagian dari mereka juga menggunakan bahasa Yamdena, terutama yang mendiami daerah bagian timur Pulau Yamdena dan Pulau Selaru, bahasa ini dianggap masih satu rumpun dengan bahasa Tetun di Pulau Timor Timur atau yang sekarang dikenal dengan


Kearifan Lokal Duan & Lolat

A group of people wearing traditional clothing

Description automatically generated with low confidence

Tercipta Dari Perkawinan

Duan dan Lolat merupakan status sosial yang tercipta dari hubungan perkawinan di Tanimbar. Budaya perkawinan masyarakat Tanimbar mendefinisikan Duan sebagai pemilik dan pemberi perempuan (keluarga perempuan). Sedangkan Lolat adalah penerima perempuan. Laki-laki yang mau menikah dengan perempuan pemberian Duan, maka ia beserta keluarganya akan menjadi Lolat bagi perempuan yang dinikahi beserta keluarganya. Lolat dimaksudkan sebagai laki-laki yang siap bekerja membantu Duan.


Tugas Duan & Lolat

Dalam proses adat, Duan memiliki tugas untuk memberi makan kepada Lolat sebagai fungsi mengayomi dan memberi Tais kepada anak dari Lolat (laki-laki ataupun perempuan) sebagai fungsi melindungi. Tais merupakan kain tenun yang bermakna sebagai simbol Teter Lere (pelindung) dari Duan untuk melindungi anak Lolat dari hujan dan panas pada saat berada di tempat tinggalnya yang baru.

Lolat mempunyai tugas dan tanggung jawab untuk mengabdi kepada Duan, seperti menuangkan Tuke dan Syingat (tuak dan penutup botol) untuk minum, ataupun membagi-bagikan hidangan makanan kepada Duan untuk makan. 

Duan dan Lolat mempunyai peran masing-masing dalam kehidupan masyarakat Tanimbar. Duan mempunyai kewajiban kepada Lolat untuk melindungi dan mengayomi, sedangkan Lolat diharuskan untuk menghormati dan menuruti aturan dan permintaan dari Duan.

D. Menjunjung Tinggi Derajat Perempuan

Budaya Duan & Lolat lahir dari pandangan masyarakat Tanimbar yang memandang seorang perempuan dalam posisi yang tinggi, mereka menganggap perempuan sebagai simbol pemberi kehidupan. Oleh karena itu, Masyarakat Tanimbar akan sangat bersyukur bersyukur apabila dianugerahkan seorang anak perempuan dalam keluarganya.